Sumber gambar: doc. Ibu Camelia

SMP IT Daarut Taqwa Meriahkan Peringatan Hari Santri Nasional 2025

Bekasi, 22 Oktober 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, keluarga besar SMPIT Daarut Taqwa Pekayon Jaya menggelar serangkaian kegiatan bertema “Mengawali Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan kekhidmatan di lingkungan sekolah pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Rangkaian Acara dan Kegiatan

Peringatan Hari Santri diawali dengan apel bersama seluruh siswa, guru, dan staf di lapangan sekolah. Dalam sambutannya, Pembina Apel, Rizky Syahroni, menyampaikan bahwa momentum Hari Santri merupakan pengingat penting bagi generasi muda untuk meneladani perjuangan para ulama dan santri dalam menjaga keutuhan bangsa serta menegakkan nilai-nilai keislaman di tengah kehidupan modern.Disampaikan Juga pesan inspiratif bahwa santri atau pelajar sejati harus bisa meneladani sifat “isim yang dibaca rofa’” dalam ilmu nahwu (tata bahasa Arab). Sebab, dari konsep sederhana itu tersimpan filosofi yang luar biasa tentang peran pelajar dalam kehidupan.

1. Menjadi Mubtada – Pelopor Kebaikan

Santri dan pelajar harus mampu menjadi pelopor (mubtada) dalam berbuat kebaikan, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Tidak menunggu orang lain bergerak, tetapi menjadi yang pertama dalam menebarkan inspirasi dan tindakan positif.

“Santri Daarut Taqwa harus jadi yang terdepan dalam kebaikan, bukan sekadar pengikut,” ujar salah satu guru pembimbing dalam pesan tersebut.

2. Menjadi Khobar – Pembawa Informasi yang Baik

Sebagaimana khobar menjelaskan mubtada, maka santri juga harus menjadi pembawa kabar yang benar dan bermanfaat. Di tengah derasnya arus informasi, santri diharapkan mampu menjaga lisan, tulisan, dan media sosialnya agar senantiasa menyebarkan kebenaran, bukan hoaks.

“Santri sejati bukan hanya pandai bicara, tapi pandai menjaga makna dari setiap kata.”

3. Menjadi Fa’il – Pelaku Kebaikan

Sebagai fa’il (subjek pelaku), santri dan pelajar tidak cukup hanya berbicara atau merencanakan kebaikan, tapi juga harus menjadi pelaku nyata. Menjadi pribadi yang aktif, berkontribusi, dan memberi manfaat di lingkungannya.

“Kebaikan tanpa tindakan hanyalah wacana. Santri harus bergerak dan berbuat nyata.”

4. Menjadi Naibul Fa’il – Generasi Pengganti yang Hebat

Terakhir, santri harus siap menjadi naibul fa’il, yakni pengganti orang-orang hebat di masa depan. Mereka disiapkan untuk melanjutkan perjuangan para ulama, guru, dan tokoh bangsa, membawa perubahan menuju masa depan yang lebih baik.

“Jadilah generasi penerus yang tidak hanya menggantikan posisi, tapi juga melanjutkan perjuangan dengan semangat baru.”

Usai upacara, seluruh peserta didik melanjutkan kegiatan Aksi Bersih Masjid di sekitar lingkungan sekolah, termasuk beberapa masjid warga di sekitarnya. Dengan membawa peralatan kebersihan sederhana, para siswa bekerja sama membersihkan halaman, tempat wudhu, serta menata sandal dan peralatan ibadah.

Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat gotong royong, tetapi juga memperkuat karakter peduli sosial dan lingkungan yang menjadi bagian dari nilai-nilai Islami di SMPIT Daaruttaqwa.

Melalui peringatan Hari Santri 2025 ini, SMPIT Daaruttaqwa berharap semangat keislaman dan kepedulian sosial terus tumbuh dalam diri setiap peserta didik. Kegiatan upacara dan aksi bersih lingkungan menjadi bukti nyata bahwa santri masa kini tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga berperan aktif menjaga kebersihan dan keharmonisan lingkungan sekitar.

Dengan semangat “Mengawali Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, seluruh keluarga besar SMPIT Daaruttaqwa berkomitmen untuk terus meneladani nilai-nilai perjuangan santri: beriman kuat, berilmu luas, dan beramal nyata demi kemajuan umat dan bangsa.